Karena setiap jiwa pernah tahu arah pulangnya… hingga dunia yang membuatnya lupa.
Banyak orang merasa:
Ini bukan kelemahan. Ini panggilan halus dari fitrah.
Sebelum manusia hadir di bumi… telah ada sebuah perjanjian agung. Sebuah kesaksian yang disampaikan setiap jiwa ketika pertama kali diciptakan.
Ingatan itu belum hilang— hanya tertutup oleh perjalanan hidup.
Manusia adalah pemikul amanah terbesar— sebuah tanggung jawab yang bahkan langit, bumi, dan gunung pun enggan menerimanya.
Jika hidup terasa berat, mungkin karena perannya memang agung.
Kegelisahan sering muncul ketika manusia menjauh dari fitrah penciptaannya.
Rasa hampa, lelah, atau tersesat adalah tanda bahwa diri sedang memanggil untuk kembali mendekat.
Manusia lebih dari sekadar tubuh. Lebih dari rutinitas. Lebih dari peran dunia.
Di dalamnya ada fitrah yang lurus, akal pembelajar yang cemerlang, dan ruh yang pernah bersaksi.
Inilah identitas sejati yang jarang disentuh dalam kehidupan modern.
Segala hal perlahan menjadi lebih jelas:
• tujuan hidup
• makna ibadah
• arah perjalanan
• sumber ketenangan
Namun… diperlukan panduan yang tepat untuk kembali pada akar penciptaan.
Sebuah karya yang disusun untuk membantu kita mengingat ulang siapa diri sejak awal penciptaan dan apa amanah besar yang dibawanya ke bumi.
Ditulis dengan bahasa yang sederhana, elegan, dan mudah dipahami.
Ini bukan sekadar ebook— ini adalah cermin untuk melihat diri dengan cara yang baru.
Jika hati mulai rindu memahami jati diri, dan jiwa ingin kembali pada arah yang benar…
Ebook ini adalah tempat yang tepat untuk memulai.
Temukan kembali asal, tujuan, dan amanah besar yang dibawa sejak manusia diciptakan.
Hidup bukan sekadar bergerak. Hidup adalah perjalanan kembali. Dan setiap perjalanan membutuhkan peta.
Ebook ini adalah salah satu peta itu.
Penjualan oleh LOGIKA HIKMAH